Pemungutan hasil panen jagung

Waktu panen jagung dipengaruhi oleh cuaca dan derajat kemasaman. Pada keadaan cuaca buruk, panen tidak dapat dilaksanakan. Apabila tetap dilaksanakan, banyak terjadi kehilangan dalam proses panen. Jagung yang dipanen pada saat kurang masak, berupa butir muda yang merupakan butir keriput, maka setelah dikeringkan akan menghasilkan butir pecah dan butir rusak setelah proses pemipilan.

Waktu panen juga dipengaruhi oleh tujuan panen, jagung untuk sayur dipanen sebelum bijinya terisi penuh atau ketika masak susu, tanda-tandanya klobot masih berwarna hijau, selain itu jika dipencet tidak terlalu keras akan keluar cairan berwarna putih, jagung untuk pakan ternak, benih tepung dipanen jika sudah matang fisiologis, tanda-tandanya sebagian besar daun dan klobot telah menguning. Apabila bijinya dilepas akan ada warna coklat kehitaman pada tangkainya, dan apabila biji dipencet dengan kuku tidak menimbulkan bekas.

Jagung dipanen dengan cara memutar tongkol berikut klobotnya, begitu selesai dipanen, jagung untuk disayur dan direbus langsung di konsumsi. Sedangkan untuk keperluan pakan ternak, benih dan tepung segera dikupas klobotnya, selanjutnya jagung dijemur hingga kadar air 9-11%. Untuk itu penjemuran biasanya dilakukan selama 7-8 hari. Beberapa petani sering menjemur jagung dengan cara menggantungkan pada sebuah kayu atau bambu di ruang dapur, sehingga udara selalu hangat dan sering mendapat asap.

Setelah dijemur sampai kering, jagung dapat langsung disimpan, dijual atau dipipil terlebih dahulu. Pemipilan untuk keperluan benih sebaiknya menggunakan tangan, tujuannya agar biji tidak retak , pemipilan untuk konsumsi dapat menggunakan tangan atau alat pemipil jagung. Penyimpanan jagung dapat dilakukan dalam karung, karung-karung kemudian disusun di atas kayu dan diletakkan di tempat yang kering dan teduh.

Penyimpanan benih dalam waktu yang agak lama dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
  • Benih yang sudah dipipil dimasukkan ke dalam kantong tepung terigu
  • Kantong tepung terigu berikut benihnya dimasukkan ke dalam kaleng atau drum
  • Di daerah kantong diletakkan kayu yang dipasang melintang, sehingga kantong tidak langsung menyentuh kaleng
  • Dalam kaleng juga dimasukkan kapur untuk menyerap air dari udara
  • Kaleng atau drum ditutup rapat dan disimpan di tempat yang teduh dan kering

Post a Comment